Entri Populer

Selasa, 01 Maret 2011

orang mancak: Asal Usul Bahasa MANCAK

orang mancak: Asal Usul Bahasa MANCAK: "Mancak mempunyai 2 bahasa daerah yaitu SUNDA WIWITAN/KARUHUN sering juga disebut SUNDA BANTEN/BADUY dan Bahasa JAWA CIREB..."

Asal Usul Bahasa MANCAK


Mancak mempunyai 2 bahasa daerah yaitu  SUNDA WIWITAN/KARUHUN sering juga disebut SUNDA BANTEN/BADUY  dan Bahasa JAWA CIREBON, Melihat sejarah Pra Islam diTanah Banten  pada waktu itu bahasa yg digunakan oleh Masyarakat Banten adalah bahasa sunda karena banten dibawah kekuasaan Kerajaan Padjadjaran (Jawa Barat) raja banten pada waktu itu adalah Pra...bu Pucuk Umun..jadi bahasa SUNDA di MANCAK itu murni bahasa asli yg digunakan masyarakat dari semenjak masa sebelum Islam masuk sedangkan adanya Bahasa Jawa di Mancak itu lahir sesudah Islam Masuk (Islamisasi) yg dibawa oleh Pasukan Sultan Cirebon pada waktu itu (Syekh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati ) selain dari Cirebon juga sebagian pasukan berasal dari Jayakarta (Jakarta) dan dari Demak setelah Islamisasi banyak dari Pasukan Sunan Gunung Jati yang menetap diBanten dan tersebar disekitar perbatasan antara perkotaan/pusat pemerintahan Kesultanan Banten dan Pegunungan yg dihuni oleh masyarakat asli banten..
Kesimpulan :
Bahasa Sunda Mancak berasal dari Nenek Moyang Kerajaan Padjadjaran ( Pra Islam )
Bahasa Jawa Mancak berasal dari Cirebon/Demak (Jaman sesudah Islam Masuk)

orang mancak: Wisata mancak

orang mancak: Wisata mancak: "Sektor pariwisata sangat berperan dalam menunjang pembangunan di Kecamatan Mancak. Dilihat dari potensi alam, kebudayaan dan..."

Wisata mancak









Sektor pariwisata sangat berperan dalam menunjang pembangunan di Kecamatan Mancak. Dilihat dari potensi alam, kebudayaan dan adat istiadat Kecamatan Mancak memiliki potensi dan obyek wisata meliputi : Wisata alam antara lain : Objek wisata Lembah Bukit Hijau / LBH Mancak, Sumber Air Panas di Desa Cikedung. Situs Tapak Kabayan di desa Ciwarna, tempat-tempat ziarah para syeh Mancak
Wisata Pegunungan dan Cagar Alam Rawa Dano Hutan rawa ini tampil alami seperti umumnya rawa atau danau. Tapi jika dilihat dari arah panenjauan Luwuk Mancak sesungguhnya rawa atau danau ini merupakan kepundan gunung berapi yang sudah mati kemudian berubah menjadi danau dan berubah lagi menjadi rawa rawa Karena itulah disebut Rawa Dano

Di Kecamatan Mancak terkenal sebagai sentra Kelapa, Melinjo, dan Durian. Disamping itu pula banyak terdapat tanaman masyarakat antara lain Pisang, Mangga, Kecapi, Rambutan, Jambu Air, Jambu Batu, Salak, Nanas, Pepaya, Kacang Tanah, Ubi Jalar, Singkong dan lain-lain. Perkebunan rakyat antara lain Kelapa, Kopi, Cengkeh, Lada, Jambumete,

orang mancak: Sekilas Pariwisata Panenjoan

orang mancak: Sekilas Pariwisata Panenjoan: "Cagar Alam Rawa Danau sangat memikat mata. Sepanjang mata memandang, terhampar pemandangan alam yang eksotik. Cagar Alam Rawa Danau me..."

Sekilas Pariwisata Panenjoan


Cagar Alam Rawa Danau sangat memikat mata. Sepanjang mata memandang, terhampar pemandangan alam yang eksotik.

Cagar Alam Rawa Danau mempunyai kawasan konservasi endemis seluas 2.500 hektare, dalam bentuk rawa pegunungan satu-satunya yang ada dan masih tersisa di Pulau Jawa. Kita dapat menikmati keindahan cagar alam ini dari areal perbukitan di Kampung Panenjoan.
Rawa Danau sendiri kini masih dalam pengawasan Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Wilayah Serang. Kawasan itu ditetapkan sebagai cagar alam didasarkan pada ketetapan Gubernur Jenderal Belanda GB Nomor 60 Stbl, pada tanggal 16 November 1921.

Rawa Danau menjadi tempat yang sering dikunjungi masyarakat Serang, Cilegon dan sekitarnya hanya untuk sekadar menikmati keindahan serta kesegaran udara yang jarang ditemui di perkotaan lain.

Persawahan yang indah di Mancak